Penyebab Penyakit Radang Usus Buntu - Penyakit Keturunan Usus Buntu

Cara Mencegah Penyakit Usus Buntu. Pakar kesehatan menyebut gaya hidup yang sehat bisa membantu mencegah datangnya penyakit usus buntu. Lantas, gaya hidup seperti apa yang bisa menurunkan risiko terkena gangguan pencernaan ini?
Memperbanyak Asupan Makanan Berserat
Sudah menjadi rahasia umum jika makanan berserat terkait dengan kesehatan pencernaan. Bahkan, jika kita selalu mencukupi kebutuhan serat setiap hari, risiko untuk terkena radang usus buntu bisa ditekan dengan efektif. Hal ini disebabkan oleh penyebab utama dari radang usus buntu, yakni infeksi akibat penumpukan kotoran yang seringkali dipicu oleh masalah sembelit. Mengatur pola makan dengan teratur dapat membantu menjaga kesehatan usus. Hindari makan terlalu banyak dalam satu waktu atau makan terlalu cepat, karena ini dapat meningkatkan tekanan pada sistem pencernaan.
Memperbanyak Asupan Vitamin A dan D
Makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mencegah penyumbatan usus, yang dapat menyebabkan peradangan pada usus buntu. Mengonsumsi serat juga membantu menjaga pencernaan tetap sehat.Pakar kesehatan menyebut mencukupi kebutuhan vitamin A dan D terbukti mampu menurunkan risiko terkena radang usus buntu. Hal ini disebabkan oleh kemampuan vitamin A dan D dalam membantu fungsi sel darah putih melawan berbagai macam infeksi. Jika kita memperbanyak asupan sayur, buah, atau biji-bijian yang tinggi serat, maka proses pencernaan akan berjalan dengan lebih baik. Kita juga tidak akan mudah terkena masalah buang air besar sehingga risiko infeksi atau peradangan pada usus buntu akan semakin menurun.
Mencukupi kebutuhan Air Putih
Meskipun terlihat sepele, dalam realitanya mencukupi kebutuhan air putih setiap hari setidaknya 8 gelas atau 2 liter bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Tak hanya mencegah dehidrasi, hal ini juga bisa mencegah datangnya radang usus buntu. Memastikan tubuh terhidrasi dengan cukup minum air adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Air membantu melunakkan tinja dan memudahkan pergerakan usus.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan air dalam mempengaruhi tingkat kekerasan kotoran. Jika kita kekurangan cairan, kotoran akan menjadi lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan. Hal ini tentu akan memicu masalah sembelit yang bisa saja berujung pada radang usus buntu.
Melakukan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat seperti melakukan olahraga secara teratur tidak hanya baik untuk kesehatan umum, tetapi juga membantu menjaga fungsi pencernaan yang sehat. Olahraga membantu meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan. Olahraga menghindari kita dari Obesitas yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit usus buntu. Dengan menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur, Anda dapat mengurangi risiko ini. Hindari Stres karena dapat memengaruhi sistem pencernaan. Cobalah untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau kegiatan yang menenangkan lainnya.
Hindari Makanan Tinggi Lemak dan Jangan Tunda BAB
Makanan tinggi lemak dapat membuat pencernaan lambat dan meningkatkan risiko penyumbatan usus, yang dapat memicu radang pada usus buntu. Mengurangi konsumsi makanan berlemak dapat membantu mengurangi risiko tersebut. Jika memang sudah ingin buang air besar, segeralah melakukannya. Jika kita menundanya, dikhawatirkan akan membuat kotoran akan semakin mengeras dan akhirnya memicu sembelit, salah satu penyebab utama dari masalah radang usus buntu.
Usus Buntu Merupakan Penyakit Keturunan
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menghasilkan fakta bahwa 40 persen dari anak-anak yang berasal dari keluarga yang mengalami masalah usus buntu menderita masalah kesehatan yang sama. Bahkan, 20 persen dari kasus-kasus ini terjadi di usia anak-anak. Hanya saja, para peneliti justru menyebut hal ini sebenarnya lebih terkait dengan faktor lingkungan.
Sebagai contoh, jika sebuah keluarga cenderung tidak menerapkan gaya hidup yang sehat, menerapkan pola makan yang buruk seperti kurang serat, hingga berada di lingkungan yang buruk, maka risiko terkena penyakit ini akan meningkat.
Meskipun begitu, faktor genetik atau keturunan memang memiliki peran dalam menyebabkan penyakit ini. Berdasarkan sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa jika orang tua pernah mengalami radang usus buntu, maka risiko untuk terkena penyakit ini meningkat hingga 21 persen. Sementara itu, jika yang menderita adalah anggota keluarga di tingkat kedua, risikonya sekitar 12 persen.
Pakar kesehatan menduga bahwa faktor genetik ini terkait dengan sistem antigen leukosit (HLA) di dalam tubuh manusia. Bahkan, golongan darah juga disebut-sebut terkait dengan risiko penyakit ini. Sebagai contoh, orang-orang dengan golongan darah A cenderung memiliki risiko terkena penyakit ini lebih tinggi dari mereka yang memiliki golongan darah O.
Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan di atas, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit usus buntu. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan dan mengonsultasikan diri dengan profesional medis jika Anda memiliki riwayat keluarga atau gejala yang mengkhawatirkan. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, terutama dalam hal kesehatan usus.